Mestinya setelah ini kamu tak ada lagi dalam tiap kata di layar monitorku. Biarkutekan tombol delete berkali-kali supaya sosokmu dalam tiap spasi ini bisa lenyap. Dan rindu yang menggeliat ini pun raib tertimbun ruang berdimensi maya.
Sebab kamu sudah masuk terlalu dalam, terlalu sulit untukku membuang sosokmu.
Sebab kamu itu yang tak tersampaikan, terkoyak ini hati saat tersadar bahwa kamu hanya ilusi.
Sebab kamu pengecualian, masih bolehkah aku meminjam hatimu? Ah, sebentar saja, Tuan. Setidaknya sampai aku merasa cukup--bahwa kamu memang tak nyata.
3 komentar:
karena aku juga maya :)
tulsiannya bagus banget. dalem. berasa nyeseknya.. *serius ini aku muji dg tulus :)
anak UGM ya... hehehe... masih MABA juga??? salam kenal yaa... nice blog and nice article..
Mari berkomentar ^^